banner 728x250

Kisah Buyut Trante: Penjaga Tradisi dan Sejarah di Cirebon

banner 120x600
banner 468x60

Kisah Buyut Trante: Penjaga Tradisi dan Sejarah di Cirebon

CIREBON – Di tengah pesatnya modernisasi, Cirebon masih menyimpan banyak cerita dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

banner 325x300

Salah satu sosok yang menjadi pusat perhatian dalam menjaga warisan ini adalah Buyut Trante, atau yg juga dikenal sebagai Tuan Terante.

Beliau wafat sekitar 1425 makamnya, yang terletak di kelurahan kenanga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan spiritual yang masih dihormati hingga kini.

Sosok Buyut Trante dalam Sejarah
Buyut Trante dipercaya sebagai salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Cirebon pada masa lampau.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, beliau merupakan salah satu pengikut setia Sunan Gunung Jati, walisongo yang berperan besar dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat.

Buyut Trante dikenal memiliki ilmu dan kesaktian yang tinggi, namun juga memiliki kearifan serta kepribadian yang ramah sehingga mudah diterima oleh masyarakat setempat.

Namanya, Terante, dipercaya berasal dari kata “terang” dan “hati”, yang menggambarkan kepribadiannya yang membawa pencerahan atau terang bagi orang-orang di sekitarnya, baik secara spiritual maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Cerita-cerita tentang beliau sering kali dikaitkan dengan perjuangan melawan penjajah dan menjaga kedamaian di wilayahnya.

Makam dan Tradisi Ziarah
Makam Buyut Trante tidak hanya menjadi tempat peristirahatan, tetapi juga pusat ziarah bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Setiap malam Jumat Kliwon atau pada hari-hari besar Islam, makam ini ramai dikunjungi oleh peziarah yang ingin berdoa, mengenang jasa-jasa beliau, atau mencari ketenangan batin.

Salah satu tradisi unik yang masih dijaga adalah “Ngunjung Buyut”, sebuah ritual tahunan yang diadakan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Buyut Trante.

Dalam acara ini, masyarakat bergotong-royong membersihkan area makam, mengadakan doa bersama, dan berbagi makanan. Tradisi ini tidak hanya melestarikan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Pesan Ki Mugeni agar makam Ki Buyut Trante ini dilestarikan dan dijaga oleh pemerintah terkait.

(M.Nasir.)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *